Komponen Manajemen Kelas
Tugas Manajemen Kelas Di SD
Tentang
“Komponen-Komponen Menajemen Kelas”
Oleh :
Rosita
Bp : 1620155
Kelas :
7.4 pgsd
DOSEN PEMBIMBING:
Yessi Rifmasari
M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
ADZKIA PADANG
2019
A. Pengertian
Komponen Keterampilan Manajemen Kelas
Untuk dapat melaksanakannya guru juga harus menguasai
berbagai komponen keterampilan dalam manajemen kelas.Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, komponen diartikan dengan bagian dari keseluruhan dari unsur.
Sementara keterampilan berasal dari kata terampil. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata terampil diartikan sebagai cakap dalam menyelesaikan tugas,
mampu, dan cekatan. Sementara keterampilan diartikan sebagai kecekapan untuk
menyelesaikan tugas.
Jadi, komponen keterampilan manajemen kelas adalah
keseluruhan kemampuan yang dimiliki oleh guru dalam menyelesaikan tugasnya
sebagai manajeman kelas.
Keterampilan pengelolaan kelas berkaitan dengan
kompetensi pedagogis. Iklim kelas yang kondusif untuk belajar ikut mempengaruhi
kesuksesan guru dalam mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut (Sartika, 2014) kemampuan dan keterampilan mengelola kelas dalam
proses belajar mengajar yang baik sebagai berikut:
1. Menciptakan
situasi yang memungkinkan anak untuk belajar, sehingga merupakan titik awal
keberhasilan pengajaran.
2. belajar
dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dan dalam kondisi yang merangsang untuk
belajar
Jadi, dalam proses pembelajaran, seorang guru harus
mampu menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan siswa dapat melakukan
pembelajaran, menumbuhkan sikap yang ramah, memiliki kesiapan demi berjalannya
suatu pembelajaran dan seorang siswa mampu merasakan kenyamanan dalam keadaan
ataupun suasana yang sewajarnya, tidak ada tekanan dari guru dan mampu
terangsang untuk belajar dengan baik
B. Macam-macam Komponen-komponen Pengelolaan Kelas
Keterampilan mengelola kelas dibedakan menjadi dua
komponen, yaitu :
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal (bersifat preventif)
a.
Menunjukkan Sikap Tanggap
Menggambarkan tingkah laku guru yang tampak pada siswa, bahwa guru sadar
dan tanggap terhadap perhatian keterlibatan, masalah dan ketidak acuan mereka.
Dengan adanya sikap ini siswa merasa guru hadir ditengah mereka. kesan
ketanggapan ini dapat ditunjukkan dengan berbagai cara seperti berikut.
1) Memandang Secara Saksama
Memandang secara seksama dapat
mengundang dan melibatkan siswa dalam kontak pandangan serta interaksi
antarpribadi yang dapat ditampakkan dalam pendekatan guru untuk bercakap-cakap,
bekerja sama, dan menunjukkan rasa persahabatan. Memungkinkan guru meliput
keterlibatan siswa dalam tugas di kelas serta menunjukkan kesiapan guru
untuk memberi respon baik terhadap kelompok maupun individu.
2) Memberikan Pernyataan
Pernyataan guru terhadap sesuatu yang
dikemukakan siswa sangat diperlukan, baik berupa tanggapan, komentar, ataupun
yang lain. Hal ini terkomunikasi kepada siswa melalui pernyataan
guru bahwa ia telah siap untuk memulai kegiatan belajar serta siap memberi
respon terhadap kebutuhan siswa. Hal yang harus dihindari adalah menunjukkan
dominasi guru dengan pernyataan atau komentar yang mengandung ancaman.
Contoh : “Saya menunggu sampai
kalian diam”.
3) Gerak Mendekati
Gerak guru dalam posisi mendekati
kelompok kecil atau individu menandakan kesiagaan, minat dan
perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa. Gerak
mendekati hendaklah dilakuan secara wajar, bukan untuk menakut-nakuti,
mengancam, atau member kritikan dan hubungan. Hal ini menunjukkan
kesiapan, minat dan perhatian kepada siswa. Hal ini membantu siswa yang
menghadapi kesulitan belajar, mengalami frustasi atau sedang marah.
4) Memberikan Reaksi Terhadap Gangguan Dan Ketakacuan Siswa
Apabila ada siswa yang menimbulkan
gangguan atau menunjukkan ketakacuhan, guru dapat member reaksi dalam bentuk
teguran. Dengan adanya teguran menandakan adanya guru bersama siswa.
Teguran harus diberikan pada saat yang tepat serta dialamatkan pada sasaran
yang tepat.Teguran haruslah diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tepat
pula sehingga dapat mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku.
b.
Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi
apabila guru membagi perhatian kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam
waktu yang sama. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
1) Visual
Hal ini mennjukkan perhatian terhadap
sekelompok siswa atau individu namun tidak kehilangan keterlibatannya dengan
kelompok siswa atau individu. Keterampilan ini
digunakan untuk memonitor kegiatan kelompok atau individu, mengadakan koreksi
kegiatan siswa, memberi komentar atau memberi reaksi terhadap siswa yang
mengganggu.
2) Verbal
Guru dapat memberikan komentar, penjelasan, pernyataan, dan sebagainya
terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia memimpin kegiatan siswa yang
lain.Penggunaan teknik visual maupun verbal menunjukkan bahwa guru menguasai
kelas.
c.
Memusatkan Perhatian
Keterlibatan siswa dalam KBM dapat
dipertahankan apabila dari waktu kewaktu guru mampu memusatkan kelompok
terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara :
1) Menyiagakan Siswa
Menciptakaan suasana yang menarik
sebelum guru menyampaikan pertanyaan atau topik pelajarannya. Bertujuan
untuk menghindari penyimpangan perhatian siswa. Misalnya : “ coba
anak-anak, semuanya memperhatikan dengan teliti gambar ini untuk membedakan
daerah mana yang subur dan daerah mana yang tanahnya gersang.
2) Menuntut Tanggung Jawab Siswa
Hal ini berhubungan dengan cara guru
memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan oleh siswa serta
keterlibatan siswa dalam tugas-tugas. Misalnya dengan meminta kepada siswa
untuk memperagakan, melaporkan, dan memberi respons. Komunikasi yang
jelas dari guru mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat penting dalam
mempertahankan pusat perhatian siswa.
3) Memberikan Petunjuk yang Jelas
Hal ini berhubungan dengan cara guru
dalam memberikan petunjuk agar jelas dan singkat dalam pelajaran sehingga tidak
terjadi kebingungan dari pada siswa. Petunjuk yang diberikan harus
bersifat langsung, dengan bahasa yang jelas dan tidak membingungkan serta
dengan tuntutan yang wajar dapat dipenuhi oleh siswa.
d.
Menegur
Apabila terjadi tingkah laku siswa yang
menggangu kelas atau kelompok dalaam kelas, hendaklah guru menegurnya secara
verbal. Teguran verbal yang efektif ialah yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1) Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta pada tingkah lakunya yang menyimpang
2) Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang mengandung
penghinaan.
3) Menghindari ocehan atau ejekan guru atau yang
berkepanjangan
4) Guru dan siswa lebih baik mengadakan kesepakatan sehingga penyimpangan yang
terjadi hanya sifatnya mengingatkan.
e.
Memberi Penguatan
Komponen ini digunakan untuk mengatasi
siswa yang tidak mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau menggangu
temanya. Yaitu dengan cara.
1) Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang menggagu yaitu dengan
jalan ”menangkapnya” ketika ia melakukan tingkhlaku yang wajar dan berusaha “
menangkapnya” ketika ia melakukan tingkah yang tidak wajar dan berusaha “
menangkapnya” ketika ia melakukan tindakan yang tidak wajar dengan tujuan
perbuatan yang wajar tadi dapat terulang.
2) Guru dapat memberikan berbagai komponen penguatan kepada siswa yang
bertingkah laku yang wajar kepada siswa yang lain untuk menjdi teladan.
2. yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal
Keterampilan ini berkaitan dengan respon
guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat
mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun
guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai, guru dapat meminta
bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau orang tua siswa.
Bukanlah kesalahan profesional guru
apabila ia tidak dapat menangani setiap problema siswa di dalam kelas. Namun,
pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk
tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus menerus menimbulkan
gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi tersebut
adalah :
a.
Modifikasi tingkah laku.
Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang mengalami masalah atau
kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan
mengaplikasiakan pemberian penguatan secara sistematis.
b. Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara :
1) Memperlancar tugas-tugas : Mengusahakan terjadinya kerja sama yang baik
dalam pelaksanaan tugas.
2) Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok : Memelihara dan
memulihkan semangat siswa dan menangani konflik yang timb
C.
Masalah
Dalam Komponen-Komponen Pengelolaan Kelas
Dalam usaha mengelola kelas secara efektif ada
sejumlah kekeliruan yang harus dihindari oleh guru, yaitu sebagai berikut.
1. Campur
tangan yang berlebih (teachers instruction)
Apabila
guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung dengan komentar,
pertanyaan, atau petunjuk yang mendadak, kegiatan itu akan terganggu atau
terputus. Hal ini akan memberi kesan kepada siswa bahwa guru tidak
memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan anak. Ia hanya ingin memuaskan
kehendak sendiri.
2. Kelenyapan
( fade away )
Hal
ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu instruksi, penjelasan, petunjuk, atau komentar, dan
kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alasan yang jelas. Juga
dapat terjadi dalam bentuk waktu diam yang terlalu lama, kehilangan akal, atau
melupakan langkah-langkah dalam
pelajaran. Akibatnya ialah membiarkan pikiran siswa mengawang-awang,
melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran pelajaran.
3. Ketidaktepatan
memulai dan mengakhiri kegiatan ( stops and stars)
Hal
ini dapat terjadi bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengetahui aktivitas
sebelumnya menghentikan kegiatan pertama, memulai yang kedua, kemudian kembali
kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan demikian guru tidak dapat
mengendalikan situasi kelas dan akhirnya mengganggu kelancaran kegiatan belajar
siswa.
4. Penyimpangan
(digression)
Akibat
guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahkan tertentu memungkinkan ia
dapat menyimpang. Penyimpangan tersebut dapat mengganggu kelancaran kegiatan
belajar siswa.
5. Bertele-tele
(overdweiling )
Kesalahan
ini terjadi bila pembicaraan guru bersifat mengulang-ulang hal-hal tertentu,
memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah teguran sederhana menjadi
ocehan atau kupasan yang panjang
Pertayaan
saat diskusi :
1. Resty
tri wahyu suci : bagaimana caranya kita sebagai guru memabgi perhatian kepada
peserta didik ?
2. Yulastri
aroza : bagaimana cara menghadapi peserta didik
yang penakut dan pemalu saat tampil. Dan cara menumbuhkan keberanian
kepada peserta didik tersebut ?
3. Tri
putri lestari : bagaimana cara pemecahan masalah dalam aspek belajar pada
peserta didik?
Daftar
pustaka
Asril, Zainal. 2010. Microteaching. Padang : PT . Raja
Grafindo Persada
Bahri Djamara, Syaiful
dan Zain, Aswan. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta :2006
Rumana, Ade . 2006 . Pengelolaan Kelas. Bandung: Upi Press
Materinya sangat bermanfaat semoga bisa diterapkan di lapangan nanti
BalasHapusSngat brmnfaat skli
BalasHapusKarya tulisnya bagus
BalasHapusSangat bermanfaat👍
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapussangat membantu kak
BalasHapusTerima kasih atas materinya..
BalasHapusSangat bermanfaat kak
BalasHapusBagus
BalasHapusMateri yg sanagat bermanfaat
BalasHapusbagus dan bermanfaat
BalasHapusBermanfaat sekali
BalasHapusBermanfaat dik
BalasHapusSangat membantu.. Terimakasih
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapus