Tugas 14 : Membina Hubungan Sekolah dan Masyarakat Dalam Melaksanakan Disiplin Kelas


Tugas Manajemen Kelas Di SD
Tentang

Membina Hubungan Sekolah dan Masyarakat Dalam Melaksanakan Disiplin Kelas  



Oleh :
Rosita
Bp : 1620155
Kelas :  7.4 pgsd





DOSEN PEMBIMBING:
Yessi Rifmasari M.Pd





PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
ADZKIA PADANG
2019

A.    Pengelolaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
1.      Konsep Dasar Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Secara etimologis, “hubungan masyarakat” diterjemahkan dari perkataan bahasa Inggris “public relation”, yang berarti hubungan sekolah dengan masyarakat ialah sebagai hubungan timbal balik antara suatu organisasi (sekolah) dengan masyarakatnya.Menurut Kindred Leslie, dalam bukunya “School Public Relation” mengemukakan pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut: “ hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dari karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah”.

B.     Prinsip-prinsip dan Metode dalam Membina Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Adapun prinsip-prinsip hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dirangkum sebagai berikut:
1.      Kerjasama harus dimodali dengan itikad baik untuk menciptakan citra baik tentang pendidikan.
2.      Pihak awam dalam berperan serta membantu dan merealisasikan program sekolah, hendaknya menghormati dan mentaati ketentuan/peraturan yang diberlakukan di sekolah.
3.      Berkaitan dengan prinsip dan teknis edukatif, sekolahlah yang lebih berkewajiban dan lebih berhak menanganinya.
4.      Segala saran yang berkaitan dengan kepentingan sekolah harus disalurkan melalui lembaga resmi yang bertanggung jawab dalam melaksanakannya.
5.      Partisipasi/peranserta masyarakat tidak saja dalam bentuk gagasan/usul/saran tetapi juga berikut organisasi dan kepengurusannya yang dirasakan benar-benar bermanfaat bagi kemajuan sekolah.
6.      Peran serta masyarakat tidak dibatasi oleh jenjang sekolah tertentu, sepanjang tidak mencampuri urusan teknis edukatif/akademis.
7.      Peran serta masyarakat akan bersifat konstruktif, apabila mereka sebagai awam diberi kesempatan mempelajari dan memahami permasalahan serta cara pemecahannya bagi kepentingan dan kemajuan sekolah.
8.      Supaya sukses dalam “saling berperan serta”, haruslah dipahami betul nilai, cara kerja dan pola hidup yang ada dalam masyarakat.
9.      kerjasama harus berkembang secara wajar, diawali dari yang paling sederhana, berkembang hingga hal-hal yang lebih besar.
10.  Efektivitas keikutsertaan para awam perlu dibina hingga layak dalam mengembangkan gagasan/penemuan, saran, kritik sampai pada usaha pemecahan dan pencapaian keberhasilan bagi kemajuan sekolah.

C.     Tujuan, Fungsi dan Manfaat Lembaga Sekolah dan Masyarakat
1.      Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Fungsi Sekolah dalam Masyarakat
Elsbree telah mengemukakan tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut:

a)      Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.
b)      Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
c)      Untuk mengembangkan antusiasme/semangat saling bantu antara sekolah dengan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak.

Ketiga tujuan tersebut menggambarkan adanya “two way trafic” atau dua arus komunikasi yang saling timbal balik antara sekolah dengan masyarakat. Hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan dengan baik apabila terjadi kesepakatan antara sekolahdengan masyarakat tentang “policy” (kebijakan), perencanaan program dan strategi pelaksanaan pendidikan di sekolah.  
Dengan demikian tidak ada lagi “barrier” atau penghalang dalam melaksanakan program hubungan sekolah dengan masyarakat.

2.      Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Fungsi Sekolah dalam Masyarakat
a)         Sekolah sebagai lembaga pembaharu (agent of change), yang mengintrodaksi perubahan pengetahuan, cara berpikir, pola hidup, kebiasaan dan tata cara pergaulan, dan sebagainya.
b)        Sekolah sebagai lembaga seleksi (selecting agency), yang memilih/membeda-bedakan anggota masyarakat menurut kemampuan dan potensinya dalam memberikan pembinaan sesuai dengan kemampuan itu, agar setiap individu/anggota masyarakat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan potensinya semaksimal mungkin.
c)         Sekolah sebagai lembaga peningkat (class leveling agency), yang membantu meningkatkan taraf sosial warga negara dan dengan demikian mengurangi/menghilangkan perbedaan “kelas” dalam masyarakat.
d)        Sekolah sebagai lembaga asimilasi (assimilating agency), yang berusaha mengurangi/menghilangkan perbedaan-perbedaan atas tradisi, adat dan kebudayaan, sehingga terdapat usaha penyesuaian diri yang lebih besar dalam persatuan dan kesatuan bangsa.
e)         Sekolah sebagai lembaga pemeliharaan kelestarian (agent of preservation), yang memelihara dan meneruskan sifat-sifat budaya yang patut dipelihara dan diteruskan.

3.      Fungsi Masyarakat dalam Pendidikan di Sekolah
Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut:

1)             Mengembangkan pengertian masyarakat tentang semua aspek pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
2)             Dapat menetapkan bagaimana harapan masyarakat terhadap sekolah dan apa harapan-harapannya mengenai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah
3)             Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat untuk sekolahnya, baik finansial, material maupunmoril.
4)             Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang dapat diberikan oleh sekolah.
5)             Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukan dan memperoleh fasilitas dalam merealisasikan perubahan-perubahan itu.
6)             Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif dalam usaha-usaha memecahkan persoalan pendidikan.
7)             Meningkatkan semangat kerja sama antara sekolah dengan masyarakat, dan meningkatkan partisipasi kepemimpinan untuk meningkatkan kehidupan dalam masyarakat.

4.      Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1)   Penentuan sumber dan kebutuhan belajar. Kualitas murid dalam arti bahwa sekolah yang bersangkutan tidak akan kekurangan murid yang meminatinya sehingga dapat memperoleh murid yang baik serta mampu mempertahankannya untuk tetap mengikuti pendidikan di sekolah tersebut.
2)   Tersedianya tempat-tempat penelitian. Untuk mengimbangi teori yang diperoleh di sekolah diperlukaan praktek lapangan. Untuk mendapatkan praktek ini banyak dijumpai kesulitan-kesulitan bila ternyata sekolah tersebut kurang mendapat tempat di hati masyarakatnya. Oleh sebab itu hubungan yang baik dengan masyarakat sangat diperlukan.
3)   Pemenuhan sarana dan prasarana. Banyak diantara sekolah-sekolah yang terbentur pada masalah sarana dan prasarana dalam usahamelayani pendidikan untuk masyarakatnya. Melalui hubungan baik dengan masyarakat memungkinkan dapat membantu dalam pemecahan masalah tersebut.d.Pemenuhan sumber dana dan daya manusia yang terungkap dalam cipta, rasa, karsa dan karyanya.

D.    Unsur-unsur Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Unsur-unsur yang terlibat dalam hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain :
1.    Sekolah Sebagai pusat pendidikan formal
 sekolah lahir dan berkembang dari pemikiran efisiensi dan efektivitas pemberian pendidikan bagi warga masyarakat. Artinya bahwa sekolah sebagai pusat pendidikan formal merupakan perangkat masyarakat yang diserahi kewajiban memberikan pendidikan. Sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari dan untuk masyarakat, oleh karena itu segala bentukdan tujuan sekolah kesemuanya harus diarahkan kepada pembentukan corak pribadi dan kemampuan warga masyarakat sebagaimana menjadi target atau sasaran pendidikan di masyarakat yang bersangkutan.
2.    Orang tua Murid
Hubungan sekolah dengan orang tua murid hendaknya dibawa ke dalam hubungan yang konstruktif dengan program di sekolah. Orang tua tidak dapat terlepas sama sekali dari hubungannya dengan sekolah. Oleh karena itu hubungan antara keduanya hendaklah dibimbing lebih simpatik, dan ini adalah merupakan tugas kepala sekolah.
3.    Murid dan  Guru
Murid merupakan unsur sekolah yang sangat penting, begitu juga guru. Tanpa adanya murid, sekolah tidak akan ada. Dia berasal dari lingkungan masyarakat yaitu keluarga yang memperoleh ilmu pengetahuan, dan pendidikan dari persekolahan dengan perantaraan guru.
E.     Teknik-teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sekolah yang perlu diketahui masyarakat, antara lain: Laporan kepada orang tua murid. Laporan ini dapat dilakukan setiap triwulan, catur wulan, semester, atau tahunan. Laporan tersebut tidak hanya berupa angka-angka, akan tetapi menyangkut informasi yang bersifat diagnostik, artinya dalam laporan tersebut dicantumkan pula kelebihan dan kelemahan peserta didik. Buletin sekolah Buletin ini berisi kegiatan-kegiatan sekolah, artikel guru dan murid, pengumuman-pengumuman sekolah, dan lain-lain.
Surat kabar Isinya menyangkut segala aspek yang menunjang kesuksesan program pendidikan.Pameran sekolah Merupakan metode untuk memberikan gambaran tentang keadaan sekolah dengan berbagai aktivitasnya.“Open House” Untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat mengetahui sekolah serta mengobservasi kegiatan dan hasil kerja murid dan guru sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kunjungan ke sekolah (school visitation) Teknik memberikan kesempatan kepada orang tua murid untuk melihat kegiatan murid, keadaan sekolah pada saat pelajaran berlangsung. Kunjungan ke rumah murid (home visitation) Dilakukan untuk melihat latar belakang kehidupan murid, disamping mempererat hubungan antara sekolah dengan orang tua murid.
Melalui penjelasan oleh staf sekolahKepala sekolah hendaknya berusaha agar semua personil sekolah turut aktif mengambil bagian dalam mensukseskan hubungan sekolah dengan masyarakat. Para personil sekolah dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang kebijakan-kebijakan. Laporan  tahunan disusun oleh kepala sekolah untuk memberikan kepada Pengawas sekolah atau kepala Kantor Departemen atau kepada atasannya. Kepala sekolah dapat menugaskan kepada stafnya atau langsung dia sendiri memberi informasi ini kepada masyarakat. Isi informasi tersebut berkenaan dengan isi laporan tahunan itu. Isi laporan tahunan tersebut antara lain mencakup kegiatan yang telahdilakukan, kurikulum, personalia, anggaran dan situasi dan kondisi murid.

F.      Peran Guru Dalam Hubungan Sekolah-Masyarakat
Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan husemas di sekolah menengah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan husemas itu:

1.   Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat. Meskipun kepala sekolah merupakan orang kunci dalam pengelolaan husemas, akan tetapi kepala sekolah tidak mungkin melaksanakan program husemas tanpa bantuan guru-guru. Guru-guru dapat ditugasi kepala sekolah melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan husemas, disesuaikan dengan jenis dan bentuk kegiatan yang ada. Sebagai contoh, apabila kepala sekolah ingin melaksanakan kunjungan kerumah siswa, maka kepala sekolah dapat mendelegasikan tugas itu kepada guru. Guru-guru juga dapat ditugasi kepala sekolah untuk membuat program kerja yang mempunyai dampak terhadap popularitas sekolah.
2.   Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat. “Guru adalah tokoh milik masyarakat. Tingkah laku atau sepak terjang yang dilakukan guru disekolah dan di masyarakat menjadi sesuatu yang sangat pentingApa yang dilakukan atau yang tidak dilakukan guru menjadi panutan di masyarakat. Dalam posisi yang demikian inilah guru harus memperlihatkan perilaku yang prima. Apabila masyarakat telah mengetahui bahwa guru-guru sekolah tertentu dapat dijadikan suri tauladan di masyarakat, kepercayaan masyarakat kepada sekolah akan menjadi besar yang pada akhirnya bantuan atau dukungan positif masyarakat terhadap sekolah pun akan menjadi lebih besar.
3.   Dalam melaksanakan semua itu guru harus melakukan kode etiknya. Kode etik guru merupakan aturan atau rambu-rambu yang perlu diikuti dan tidak boleh dilanggar oleh guru. Kode etik mengatur guru menjadi manusia terpuji di mata masyarakat. Karena kode etik juga merupakan cerminan kehendak masyarakat terhadap guru, maka menjadi kewajiban guru untuk melaksanakan atau mengikutinya.

















Daftar Pustaka
Erjati Abas. 2012.  Menuju Sekolah Mandiri. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Purwanto, ngalim. 2009.  Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto,B .2012  .Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (School Public Relations). Jakarta : PT Rineka Cipta.


Komentar

  1. Materinya lengkap bisa sebagai referensi tambahan

    BalasHapus
  2. Menambah ilmu pengetahuan..terima kasih kak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menajemen Pembelajaran di SD

MENAJEMEN KELAS